Kenaikan jumlah warga miskin di perkotaan menjadi perhatian pemerintah untuk mengambil langkah dan strategi menenekan angka peningkatannya.
Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya Nana Rosadi mengatakan akan mencanangkan tahun daya beli. Tujuan utamanya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Ketika daya beli masyarakat meningkat, secara otomatis angka kemiskinan akan berkurang.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan menghidupkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Tasikmalaya," kata Nana seperti dilansir Republika.co.id, Ahad (10/1).
Upaya lain yang dilakukan dengan cara meningkatkan upah minimum kota (UMK). Sebelumnya, UMK di Kota Tasikmalaya sekitar Rp 1,4 juta naik menjadi Rp 1,6 di 2016. Dua hal tersebut secara garis besar merupakan upaya meningkatkan daya beli masyarakat.
Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya Henry Nugroho juga mengatakan hal serupa. Untuk menekan angka kemiskinan, pemerintah akan memberi stimulus melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat dilatih sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.
Selain itu, pemerintah juga akan mempercepat pelaksanaan kegiatan dan program dinas-dinas. Melalui dinas-dinas, pembangunan SDM dan infrastruktur dipercepat untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Berdasarkan catatan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 17,19 persen penduduk miskin dari total penduduk 657.217 jiwa di Kota Tasikmalaya. Sementara di Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 11,57 persen penduduk miskin dari proyeksi penduduk 1.720.123 jiwa.
No comments: