Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, menyimpan obsesi membawa Persib Bandung berprestasi di level Asia usai menimba ilmu di Italia nanti.
Djanur merasa belum puas saat dikalahkan Hanoi T&T dalam babak play off Liga Champions Asia, serta tersingkir di babak 16 besar di Piala AFC Cup usai dikalahkan klub asal Hongkong, Kitchee SC.
Sebelumnya pada Piala Champions Asia 1995/1996 Persib Bandung sukses menembus perempat final prestasi tertinggi Persib di level asia..
"Impian besar saya bersama PERSIB yang belum terwujud adalah prestasi level Asia. Kemarin hanya bisa sampai 16 Besar dan play off di Champions Asia. Itu yang belum terwujud," kata Djadjang.
Dengan pelajaran yang akan diambil di Italia selama satu tahun, Djadjang punya harapan kembali bersama PERSIB dan menggapai mimpi prestasi level Asia itu. Untuk itu, dia berharap kisruh panjang dunia sepakbola Indonesia cepat usai agar sepakbola Indonesia dapat kembali berkompetisi dengan negara lainnya. Sebab, tanpa adanya kompetisi dan sanksi FIFA yang masih melekat, dipastikan impian soal level Asia itu sulit diwujudkan.
"Harapan utamanya adanya jalan keluar dalam waktu dekat ini, sehingga kompetisi di Indonesia bisa berjalan. Cabut sanksi FIFA dan pembekuan PSSI sama Menpora, dan sepulang di Italia harapannya semua sudah beres. Kita pun bisa berbenah untuk menggapai mimpi itu (prestasi level Asia)," ucapnya
No comments: