Kabupaten Tasikmalaya yang akan turut serta dalam Pilkada serentak Desember nanti dinilai rawan akan politik uang.
Kabupaten Tasikmalaya termasuk diantara tujuh dari delapan daerah di Jawa Barat yang akan menggelar Pilkada langsung pada tahun ini yang indeks politik uangnya dinilai rawan oleh Bawaslu. Daerah lainnya adalah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Karawang, Kabupaten Pangandaran dan Cianjur.
"Dari ketujuh daerah itu, Cianjur daerah yang sangat rawan money politic," ujar Ketua Bawaslu Jabar, Harminus Koto kepada wartawan, Jumat (16/10).
Menurut Harminus, indeks kerawanan tersebut mengacu pada Pemilu terdahulu. Indeks itu ditetapkan agar Bawaslu dapat mencegah kerawanan tahapan pPemilu melalui prosedur administrasi dan sebagainya. Termasuk, mencegah timbulnya kriminal dan politik uang.
"Kami harus mencegah tindakan terstruktur masif, agar kejadian tahun sebelumnya tak terulang," katanya.
Harminus menjelaskan, nilai indeks kerawanan money politic Indramayu sebesar 2,50 kategorinya cukup rawan. Tasikmalaya, nilai indeksna 3,00 kategori cukup rawan, Kota Depok 3,00 cukup rawan, Kabupaten Sukabumi 3,50 kategori rawan, Kabupaten Karawang 4,00 kategori rawan dan Kabupaten Pangandaran 4,00 kategori rawan.
"Kalau Cianjur Indeksnya di atas 4,00 jadi sangat rawan," katanya.
Menurut Harminus, daerah yang masih aman dari Indeks politik uang adalah Kabupaten Bandung. Nilai indeksnya hanya 2,00.
"Hari ini kami mengumpulkan semua Panwas untuk antisipasi itu,'' katanya.
No comments: