Jalan Lingkar atau bypass Jalan Gentong-Rajapolah akan segera terealisasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk membangun jalan tersebut.
Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Jawa Barat, M Guntoro menyatakan, jalan bypass Gentong-Rajapolah kemungkinan besar akan didahulukan ketimbang pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya. Pasalnya pembangunan jalan tersebut cukup memungkinkan untuk direalisasikan.
"Kami sudah melakukan pembahasan terkait dengan pembangunan jalan bypass tersebut. Jalan ini bisa direalisasikan, dari Kadipaten, Margasari, Cipatujah," jelas Guntoro kepada wartawan, Minggu (4/10/2015).
Dalam pembahasan dengan berbagai pihak, Guntoro menjelaskan panjang jalan bypass Gentong-Rajapolah sekitar 11 kilometer. Anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp700 miliar.
"Kita saat ini sedang menghitung anggaran untuk pembebasan lahannya," katanya.
Menurutnya, pembangunan jalan itu diperkirakan akan berbarengan dengan pembangunan jalan tol Cileunyi-Tasikmalaya.
"Gentong-Rajapolah ini panjangnya hanya 11 km, sehingga penyelesaian pembangunannya lebih cepat dari pembangunan jalan tol Citas yang panjangnya sekitar 70 km," katanya.
Dia berjanji akan lebih intensif lagi melakukan pembahasan agar jalan tersebut terealisasi. Program ini pun akan segera dimasukan dalam alokasi anggaran.
"Kalau sekarang anggaran untuk pembangunan jalan bypass ini belum masuk, mudah-mudahan 2016 bisa kita ajukan, sehingga bisa direalisasikan di 2017 dan selesai di 2018," katanya.
Sementara untuk analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan detail enginering design (DED), dia klaim sudah ada, sehingga nantinya bisa masuk pada proses pembebasan lahan. Pembebasan lahan itu akan membelah bukit karena trasenya sudah ada.
"Kita juga akan melakukan pelebaran jalan di sekitar Kadungora-Leles. Rencananya pelebaran jalan di wilayah Garut tersebut akan dilakukan pada 2016 dengan anggaran sekitar Rp100 miliar," tutupnya.
sumber: inilahkoran.com
No comments: