Kekeringan yang melanda Tasikmalaya hingga mengakibatkan 120 hektar sawah mengalami gagal panen mengakibatkan para petani mengalami kerugian mencapai Rp 3 Miliar.
"Panen 120 hektar menghasilkan 600 ton. Harga tiap ton Rp5 Juta. Jadi kerugian yang dialami kira-kira Rp3 Miliar," kata Ketua Paguyuban Kelompok Tani (Gapoktan) Kota Tasikmalaya Uyun dikutip dari Radio Republik Indonesia (RRI), Minggu (13/9/2015).
Menurut Uyun sendiri kekeringan yang terjadi pada tahun ini merupakan kekeringan terparah jika dibandingkan dengan kekeringan yang terjadi sebelumnya.
"Meskipun ada beberapa sumber air yang bisa dimanfaatkan, dibanding sebelumnya ini yang terparah," ujar Uyun.
Petani di Tasikmalaya sendiri mulai beralih menanam tanaman Holtikultura, hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir dampak yang dialami.
"Meskipun tetap membutuhkan air, Holtikultura biasanya lebih tahan," kata Uyun.
Ia berharap, hujan segera turun agar gagal panen yang dialami petani tidak semakin meluas.
"Selain upaya pemerintah, kami berharap hujan segera turun," harap Uyun.
sumber: rri.co.id
No comments: