Meskipun sukses lolok ke babak delapan besar dengan mengalahkan Persebaya United, pelatih Djadjang Nurdjaman mengaku tidak puas dengan penampilan anak asuhnya.
"Pemain seperti kurang percaya diri, tidak berani memainkan bola, terlalu banyak membuang peluang," buka Djadjang, dalam konferensi pers usai laga.
Kunci kemenangan Persib adalah perubahan yang dilakukan Djanur dibabak kedua, sehingga skuad Maung Bandung mampu mengambil alih kendali permainan untuk menambah kemenangan dan mengamankan tiket lolos ke babak 8 besar Piala Presiden.
Terkait banyaknya pemain yang cedera Djanur menampik hal itu karena jadwal pada Piala Presiden dan ritme permainan yang diperagakan dalam skema permainan Persib Bandung.
"Cedera di dalam sepakbola tidak bisa diduga. Jadi cederanya pemain (Supardi dan Spasojevic) bukan karena ritme pertandingan yang tinggi dan bukan jadwal pertandingan yang padat. Karena Spaso juga sudah mengeluhkan cederanya saat latihan," tegas Djanur.
Mengenai Makan Konate yang dimasukan di babak kedua Djanur memberi penilaian tersendiri dengan pemain asal Mali yang baru bergabung dengan skuad tim sehari sebelumnya.
"Seperti halnya Vladimir Vujovic, Konate di luar Persib tetap berlatih sendiri dan pada latihan saya lihat bagaimana kemampuan dia. Saya memaksakan memainkan dia hanya kurang lebih 25 menit. Saya pikir adalah keputusan logis untuk tidak menurunkan dia dari awal."
"Konate masih terlihat kaku karena baru saja bergabung dengan rekan-rekannya. Semua butuh proses," jelasnya.
Walau sudah memastikan satu kaki di babak delapan besar, Persib tidak ingin bermain aman. "Kami tidak ingin mengalah melawan siapapun. kita tetap mengincar kemenangan walaupun mungkin saja saya akan melakukan rotasi. Saya tidak pernah bergantung pada satu pemain saja," tandasnya
No comments: