Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Berikut ini tulisan diambil langsung dari galamedianews mengingatkan kembali kepada kita sejarah tim sepak bola kebanggan Jawa Barat, Persib Bandung, pada masa revolusi

Persib

Dengan membaca sejarah ini kita dapat mengambil banyak pelajaran bagaimana para pendahulu kita telah berjuang keras dalam menegakan kebanggan termasuk dalam hal sepak bola. Silahkan baca secara lengkap kisahnya dibawah ini.

SETELAH Jepang hengkang dan Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan sepak bola yang dikelola PSSI tidak serta-merta hidup kembali. 

Di awal kemerdekaan, tokoh pergerakan nasional di sejumlah daerah, termasuk Bandung, masih fokus mempertahankan kemerdekaan dari ancaman agresi militer Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia dengan mendompleng tentara sekutu di bawah Nederlandsch Indie Civil Administratie (NICA).

Dalam perkembangannya, tentara Belanda kembali menguasai sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Bandung. Berdasarkan Perjanjian Renville yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948, wilayah Jawa Barat merupakan daerah kekuasaan Belanda.

"Sepak bola Sinyoh (Belanda) telah hidup kembali dengan lapangan elite: UNI, SIDOLIG, dan Sparta," tulis R. Ading Affandi (RAF), menceritakan persepakbolaan Bandung di awal masa kemerdekaan. (Lintasan Sejarah Persib; 2001).

Kendati demikian, berdasarkan catatan RAF, beberapa pejuang kemerdekaan dan para pemuda anggota Tentara Pelajar yang tidak turut hijrah ke Yogyakarta, mencoba menghidupkan kembali Persib. Tentu saja dengan cara menyelundup dan sembunyi-sembunyi. 

RAF menyebutkan, Persib akhirnya bisa dihidupkan kembali di sebuah lapangan yang disiapkan Lurah Cikawao di Cilentah. Klub-klub anggota Persib yang berkiprah dalam kompetisi, dalam catatan RAF, di antaranya PST Cikawao, Sinar Muda, Kessit, Diana, Matahari, dan tim sepak bola Tentara Pelajar yang tergabung dalam SPI (sekarang IPI).

Boleh jadi, keberanian memutar kompetisi di wilayah pendudukan Belanda inilah yang membuat Persib tetap memiliki tim yang siap bertanding. Tercatat, pertandingan pertama yang dilakukan Persib usai Perang Kemerdekaan berakhir (Agresi Militer Belanda II 1948) adalah melawan Persija Jakarta pada tahun 1949. 

Sebelas pemain yang memperkuat Persib dalam pertandingan ini adalah Nandang, Muharam, Jacob Taihitu, Oman, Anda Ratna, Saleh, Soeharto, Soendawa, Soedarmo, Willy dan Enda. Laga ini dimenangkan Persib dengan skor tipis 2-1.

http://m.galamedianews.com/salawasna/37113/tentara-pelajar-pertahankan-eksistensi-persib-di-era-agresi-militer-belanda.html

About bisnis tasikmalaya

Media informasi dan Promosi Kota Tasikmalaya | City Direktori in Tasikmalaya | Info Update Persib Bandung | Lowongan Kerja Tasikmalaya | Info Wisata - Kuliner Tasikmalaya | Promosikan Usaha dan Jasa Anda bersama kami, Media Online adsTasik
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top