Harga daging ayam di pasar beberapa pekan terakhir sampai saat ini melambung tinggi di kisaran Rp 38 ribu per kg. Kenaikan harga pakan ayam diduga menjadi penyebabnya.
Namun, meski harga pakan ayam naik, harga jual ayam hidup dari peternak masih di kisaran Rp 17.500 per kg.Seorang peternak ayam di Kota Tasikmalaya, Deni mengatakan, harga pakan ayam saat ini sedang mahal. Harga normal pakan ayam Rp 6.800 per kg sekarang menjadi Rp 7.000 per kg.
Sementara, kebutuhuan pakan ayam mencapai puluhan ton, sehingga kenaikan harga pakan ayam meski hanya Rp 200 per kg akan sangat terasa.
"Tapi yang sebenarnya sangat mempengaruhi harga ayam bukan karena pakan tapi tergantung populasi ayamnya," kata Deni dikutip dari Republika, Rabu (3/2).
Ia menjelasakan, kendati saat ini harga pakan ayam mahal, harga jual ayam hidup dari kandang atau dari peternak sekitar Rp 17.500 per kg. Soal tingginya harga jual ayam di pasar, peternak sendiri tidak mendapatkan keuntungan dari itu.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Tasikmalaya, Tantan Rustandi menjelaskan, berdasarkan hasil pengkajian sementara pihaknya, diketahui yang menyebabkan harga daging ayam mahal di pasar karena mata rantai perdagangan daging ayam terlalu panjang.
Selama ini rantai perdagangan daging ayam dari peternak dijual ke pedagang besar, kemudian dijual kepedagang kecil. Selanjutnya ke pasar, pengecer sampai akhirnya pada konsumen.
"Dengan makin panjangnya mata rantai perdagangan maka makin mahal konsumen memperoleh harga daging ayam," ujar Tantan.
Setiap pedagang ada margin penjualan, dikatakan Tantan, sementara pemerintah tidak bisa ikut mengatur marginnya karena harganya ditentukan oleh mekanisme pasar.
sumber Republika.co.id
No comments: