Sebanyak 3,18% atau 3.946 balita di Tasikmalaya mengalami kekurangan gizi. Bahkan 0,13% atau 145 anak di sana ditemukan mengalami gizi buruk.
“Temuan kasus malanutrisi itu didapat dari kegiatan Bulan Penimbangan Balita (PBB) di 40 puskesmas yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Kepala Seksi Resikin pada Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Hebdah, di Tasikmalaya, Minggu (31/1).
Yang menarik, kasus gizi itu, tidak hanya terdapat pada anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga dari keluarga mampu. Hal itu disebabkan rendahnya wawasan ibu soal pengolahan makan yang sehat dan perlunya balita mendapatkan asupan makanan secara teratur.
Di samping itu, diketahui mereka jarang datang ke posyandu untuk memeriksakan perkembangan bayibayi mereka.
Hebdah mengatakan semua balita yang mengalami gizi buruk telah ditangani oleh Rumah Sakit (RS) Tinewati melalui therapy food center (TFC). Selain diberi pengobatan, mereka juga diberi asupan protein dan vitamin tambahan.
Sementara itu, untuk orangtua, petugas memberikan materi soal perlunya asupan gizi seimbang bagi anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Oki Zulkifli Duski mengatakan pada 2013-2014, jumlah balita penderita kurang gizi disebabkan oleh masih banyaknya ibu hamil yang menderita anemia (kurang darah).
Bahkan, sebanyak 15% ibu hamil dikategorikan sebagai kurang energi kronis (KEK).
No comments: