Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Bermain Sepak Bola sampai lupa waktu, pernah dialami winger anyar Persib Bandung David Laly ketika masih kecil. Meskipun badung di masa kecil, ia akhirnya dia bisa jadi pemain profesional.

david laly persib bandung

Saat berusia 10 tahun, pemain kelahiran Wamena 7 November 1991, ini sudah mengenal olahraga si kulit bundar. Saat itu, dia kerap bermain sepak bola dengan rekan-rekannya di sekitar rumahnya. David sempat diomeli orang tuanya lantaran bermain sepak bola hingga lupa pulang.

"Saya sering main bola dari pagi sampai sore, orang tua kan kadang gak tahu saya main bola. Kadang orang tua nyusul ke sana (lapangan), kalau sudah malam dan langsung disuruh pulang. Apalagi lebih jam enam sore disuruh mandi," kenang David di SOSI Sport Center, Jalan Manado, Kota Bandung, Rabu (27/1/2016).

Lantaran gemar bermain bola, David lantas menimba ilmu di SSB EMYSK, dia pun mulai mempunyai cita-cita menjadi pemain hebat. Setelah itu, dia mencoba  mengikuti seleksi di Persipura U-15. Gayung bersambut, kendati kala itu usianya baru 13 tahun, David terpilih menjadi bagian Mutiara Hitam Junior.

"Di Persipura, animonya besar sudah dari dulu. Waktu saya kecil dulu juga sering lihat Persipura, sama seperti di Jawa Barat," sahutnya.

Memasuki 2011, menjadi musim paling berkesan bagi David. Ya, kala itu dia dipanggil untuk memperkuat Persipura Senior. Tak sangka, ketika menjajal karier profesionalnya, dia langsung berlaga di event Internasional, mengingat Persipura mentas di Piala AFC.

Sekalipun kerap menghuni bangku cadangan, setidaknya David bisa membawa Persipura lolos ke babak perempat-final kompetisi kasta kedua antarklub Asia itu. Padahal, itu pertama kalinya Persipura ikut Piala AFC.

"Yang pasti awalnya nervous, apalagi lawannya kan tim tim dari Korea, China, mereka bagus-bagus. Makanya sedikit gugup juga," ujarnya.

Motivasinya menjadi pemain profesional, karena dia ingin membantu keungan keluarganya. Karena itu, dia mati-matian mengasah kemapuannya menggocek bola. Padahal dia katakan, tak ada keluarganya yang menjadi pemain sepak bola.

Sekalipun ada, hanya Kakek-nya yang juga menggemari olahraga ini. Mungkin saja darah sepak bola mengalir dari Kakeknya. Meski demikian, dia mengaku, keluarganya memang hobi sepak bola sekalipun hanya sekadar menonton ke stadion.

"Pasti karena saya suka sepak bola, bukan hanya hobi tapi kerjaan juga. Apalagi sebagai pemain bola juga, saya jadi tulang punggung juga. Saya harus bekerja keras," tekadnya.

Setelah David merapat ke tim Persipura Senior, orang tuanya kerap mendukung David ke stadion. Ya, ketika dia masih di Junior pun orang tuannya selalu memberi dukungan. Disinggung sosok paling berjasa selain keluarga, dia katakan, pelatihnya kala di SSB.

"Kalau dulu ada, Pak Yohannes waktu SSB yang latih, waktu seleksi Persipura U-15 dia datang ke rumah aku, kasih tahu kalau ada seleksi dan nanti kamu (David) harus ikut ke sana katanya," bebernya.

Hingga saat ini, David tak akan lupa peran dari Yohanes. Pelatihnya ini, punya andil mencetak David hingga bisa memperkuat tim nasional U-21 pada 2011 silam.

"Dia mantan pemain bola juga di Bontang. Kalau dari awal dia yang paling berjasa," tuntas David. 

About bisnis tasikmalaya

Media informasi dan Promosi Kota Tasikmalaya | City Direktori in Tasikmalaya | Info Update Persib Bandung | Lowongan Kerja Tasikmalaya | Info Wisata - Kuliner Tasikmalaya | Promosikan Usaha dan Jasa Anda bersama kami, Media Online adsTasik
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top