Sembilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kota Tasikmalaya, turun ke jalan menuntut penertiban pembangunan minimarket.
Aksi unjuk rasa di Bale Kota Tasikmalaya berakhir ricuh ketika para pendemo merangsek masuk ruangan Bale Kota guna menemui Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, tapi dihadang blokade Satpol PP.
Sembilan eleman LSM ini bersatu dan sepakat mengkritisi sejumlah pembangunan minimarket tanpa izin di Kota Tasikmalaya. Para pendemo menuding Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, telah main mata dengan sejumlah pengelola minimarket tanpa izin.
Menurut pengunjuk rasa, pembangunan minimarket tanpa izin telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) dan kebijakan Walikota Tasikmalaya Budi Budiman, harus dievaluasi.
Sambil menunggu kedatangan Walikota Tasikmalaya yang berjanji hendak menemuinya, para pengunjuk rasa membakar ban bekas. Asap hitam yang ditimbulkan dari pembakaran ban tersebut karuan menyelimuti bangunan Bale Kota Tasikmalaya.
Karena Walikota Tasikmalaya tak kunjung datang guna menemuinya, para pengunjuk rasa pun mencoba merangsek ke dalam ruangan. Aksi Selasa siang ini (27/10) mendapat perlawanan Satpol PP yang membuat blokade di teras Bale Kota.
Akhirnya saling dorong dan baku hantam pun tak bisa dielakan. Beberapa orang pengunjuk rasa sempat terjatuh karena didesak mundur Satpol PP. Beruntung aparat kepolisian segera menengahi dan bisa meredam amarah pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa berjanji akan datang kembali dengan masa lebih banyak jika minimarket tanpa izin tetap buka.
sumber: rmol.co
No comments: