Kesehatan masyarakat merupakan investasi pembangunan manusia, suatu bangsa akan memiliki masa depan yang cerah jika memang memiliki generasi muda yang sehat dan cerdas. Kondisi idealnya memang harus seperti itu, tetapi fakta di lapangan banyak ditemukan masalah kesehatan pada remaja sebagai generasi muda.
Permasalahan seperti harus menjadi perhatian para pemangku kebijakan di bidang kesehatan, praktisi kesehatan dan kalangan akademisi kesehatan untuk menarik intervensi ke sektor hulu yaitu remaja itu sendiri. Intervensi kesehatan jangan hanya berfokus pada kuratif saja namun preventif dan promotif harus sangat diperhatikan agar remaja mampu melakukan pencegahan dan mampu berperilaku sehat.
Tasikmalaya merupakan salah satu kota metropolis di Provinsi Jawa Barat, permasalahan kesehatan pada remaja harus ditanggulangi oleh program atau intervensi yang menjadikan remaja bukan hanya sebagai objek namun juga sebagai subjek. Remaja perlu dibekali pengetahuan yang mumpuni terkait kesehatan remaja, serta perlu diberdayakan sebagai agen-agen kesehatan remaja.
Menjawab permasalahan tersebut maka dalam hal ini saya di Tasikmalaya membentuk suatu program yang diberi nama Tasikmalaya Health School For Teenager. Program ini berfokus pada peningkatan pengetahuan serta pemberdayaan remaja-remaja usia sekolah di Tasikmalaya. Seperti namanya Health School, kegiatan ini memang seperti halnya sekolah kesehatan bagi remaja.
Kegiatan ini masuk melalui kegiatan UKS di sekolah, dengan menggunakan kurikulum Health School. Pada kurikulum Health School ada beberapa bidang keilmuan yang dinilai penting dan dijadikan bahan ajar bagi remaja yaitu di antaranya:
- Penyakit menular
- Penyakit tidak menular
- Kesehatan reproduksi remaja
- Kesehatan lingkungan dan sanitasi sekolah
- Gizi remaja
- Promosi kesehatan sekolah
- Narkoba dan Tobacco Control
- Pertolongan pertama (PP)
Metode pembelajaran dilakukan pada metode konvensional, problem based learning, serta simulasi dan praktik. Metode konvensional dilakukan dengan cara pemberian materi oleh fasilitator dengan media modul dan presentasi menggunakan power point.
Sedangkan problem based learning adalah metode yang digunakan dengan cara diskusi kasus, peserta diberikan kasus kemudian didiskusikan untuk pemecahan masalahnya. Metode simulasi dilakukan dengan menggunakan games edukasi misalnya permaianan ular tangga penyakit menular, sedangkan praktik yaitu belajar praktik pada materi tertentu yang dianggap penting seperti pada gizi mengukur berat badan tinggi badan dan menghitung Indeks massa tubuh (IMT), pada materi Hipertensi melakukan tensi darah.
Ke depan para peserta Health School akan dijadikan sebagai kader-kader kesehatan yang bertugas melakukan preventif dan promosi kesehatan sekolah.
Saat ini program Tasikmalaya Health School for Teenager telah dilaksanakan di 2 sekolah di Tasikmalaya yaitu SMAN 6 Kota Tasikmalaya dan SMPN 1 Cisayong. Program ini sangat ideal dilakukan di berbagai wilayah Indonesia dengan menjadikan remaja sebagai objek dan subjek kesehatan remaja.
sumber: https://www.selasar.com/gaya-hidup/tasikmalaya-health-school-for-teenager
No comments: