Kejadian paling menyita perhatian di dunia sepakbola Indonesia tahun 1985 tentu saja adalah final Perserikatan antara Persib Bandung dan PSMS Medan. Laga puncak kompetisi tim amatir se-tanah air itu merupakan the dream final karena kedua tim tengah dalam periode keemasan.
Saat itu Persib diperkuat antara lain Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudradjat, Boyke Adam, Suryamin, dan Sobur. Ini merupakan gabungan kekuatan pemain junior dan senior hasil polesan Marek Janota dan Risnandar. PSMS dikenal sebagai jago turnamen. Berbagai kejuaraan berhasil dijuarai oleh skuat yang berkekuatan M. Sidik, Musimin, Hadi Sakiman, Sunardi A, Sunardi B, dan Ponirin Meka.
Jangan ragukan pula besarnya dukungan kepada kedua tim. Siaran langsung TVRI tidak sanggup menyetop animo masyarakat. Final di Stadion Gelora Bung Karno Senayan dipenuhi hingga 150 ribu penonton! Pertandingan pun sampai ditunda sampai 20 menit karena penonton meluber hingga sentelban. Pertandingan itu pun dicatat AFC sebagai laga amatir yang paling banyak ditonton di dunia!
Dari penelusuran yang dilakukan Tabloid Bola, panitia menyatakan hanya mencetak 106 ribu lembar tiket dan keuntungan yang ditangguk PSSI mencapai Rp280 juta. Jumlah yang sangat besar waktu itu.
Banyak pendukung Persib dan PSMS yang rela datang jauh-jauh ke Jakarta untuk menyaksikan pertandingan final. Loket dibuka pukul 10 pagi, tapi antrean sudah mengular sejak pagi hari. Setiap orang hanya boleh membeli empat lembar tiket dengan kategori VIP Barat, VIP Timur, Kelas I, Kelas II, serta kategori Pelajar & Mahasiswa.
Laga puncak yang terjadi 23 Februari 1985 itu merupakan ulangan pertemuan kedua tim dua tahun sebelumnya. Hasil pertandingan sama saja. PSMS kembali memetik kemenangan melalui adu penalti. Kedua tim bermain sama kuat 2-2 sepanjang 90 menit plus perpanjangan waktu.
Pertandingan berjalan dramatis. Persib mampu memupus keunggulan PSMS dengan menyarangkan dua gol balasan di babak kedua. Satu gol lagi melalui sundulan kepala Robby Darwis dianulir wasit Djafar Umar karena terjadi pelanggaran terlebih dahulu terhadap Ponirin Meka.
Di babak adu penalti, Ponirin menjadi pahlawan Ayam Kinantan. Eksekusi Adeng Hudaya, Dede Iskandar, dan Robby Darwis sukses dibendung. Kemenangan ditentukan oleh eksekusi Mameh Sudiono yang tak mampu dicegah Sobur.
Hebatnya, tak ada kericuhan antarpenonton saat pertandingan selesai. Bahkan di antara para pemain nuansa persahabatan berlanjut ke luar lapangan. Menurut catatan Cardiyan HIS, sejumlah pemain Persib seperti Adjat Sudradjat, Robby Darwis, Sukowiyono, Iwan Sunarya, dan Kosasih diundang memperkuat PSMS dalam memenuhi undangan berpartisipasi dalam Piala Merlion di Singapura.
"Penonton Medan mengelu-elukan Adjat Sudradjat sebagai 'Soetjipto Soentoro' baru," tulis Cardiyan.
No comments: