Sebenarnya, mengkonsumsi obat tidur satu atau dua kali saja tidak akan memiliki efek negatif pada tubuh. Tapi, jika obat tidur dikonsumsi secara terus menerus dan dengan dosis yang tinggi, hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sebagian dari kita mungkin akan berpikir bahwa obat tidur bisa membuat seseorang tidur dengan lelap dan tenang. Namun perlu kita tahu, obat tidur bisa saja membuat pikiran seseorang menjadi lebih khawatir sehingga tidur pun tak akan seindah dan selelap apa yang dibayangkan sebelumnya.
Dilansir dari laman prevention.com, obat tidur justru memiliki beragam efek samping negatif bagi kesehatan tubuh.
1. Risiko Alzheimer
Zat kimia yang terkandung di dalam obat tidur awalnya memang bisa membuat seseorang tidur dengan mudah dan lelap. Tapi, jika zat kimia tersebut dikonsumsi secara terus menerus, hal ini bisa membuat otak menjadi mudah lupa, pusing, bingung hingga sulit berpikir.
2. Kecanduan
Kecanduan tak hanya bisa dialami oleh orang-orang yang mengkonsumsi obat terlarang atau narkoba saja. Obat tidur yang dikonsumsi secara terus menerus juga akan membuat kecanduan pada diri seseorang. Jika awalnya satu butir obat tidur sudah bisa membuat seseorang tertidur, pada hari dan bulan berikutnya, orang ini bisa saja membutuhkan dua sampai tiga butir obat tidur untuk sekali konsumsi. Ia juga bisa saja tak dapat tidur sebelum minum obat tidur.
3. Berkeringat dan Jantung Berdebar
Ketika seseorang telah terbiasa minum obat tidur sebelum tidur dan coba menghentikannya, hal ini akan berdampak pada fisik maupun psikisnya. Menghentikan kebiasaan konsumsi obat tidur tidak jarang akan membuat badan seseorang berkeringat, jantung berdebar, badan menggigil dan mual.
4. Risiko Patah Tulang
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di departemen Epidemiologi di Harvard University TH Chan School of Public Health menyebutkan jika konsumsi obat tidur atau obat penenang secara terus menerus bisa meningkatkan risiko patah tulang. Selain berisiko patah tulang, wanita yang mengkonsumsi obat tidur juga akan lebih mudah atau lebih cepat mengalami menopause.
No comments: