Kekeringan yang mulai melanda wilayah kabupaten Tasikmalaya mengancam daerah persawahan untuk mengahasilkan panen yang diharapkan.
Info Tasikmalaya - Musim kemarau yang telah datang sudah mulai dirasakan dampaknya oleh warga Tasikmalaya. Beberapa tempat telah terjadi kekeringan, selain mulai sulitnya mendapatkan ketersediaan air bersih warga petani juga terancam gagal panen (puso).
Dikutip dari Republika.co.id, Heti Heryati, Kepalal Bidang Produksi Padi Palawija Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya mengatakan "Berdasarkan catatan terbaru lahan pertanian seluas 2.711 hektar telah dilanda kekeringan, ini akan mengancam hasil produksi tanaman padi."
"Dari 2.711 hektare yang kekeringan ada sekitar 204 hektare yang telah dinyatakan gagal panen," kata Heti, Selasa (28/7).
Dari datanya Puso telah melanda 92 hektar Kecamatan Cikalong, 13 hektar di Cikatomas 22 hektar melanda di Parungponten, 11 hektar di Tanjungjaya, 40 hektar di Jatiwaras, 23 hektar di Ciawi dan 3 hektar di Pagerageung.
Heti menambahkan, "Tanaman padi yang terancam kekeringan seluas 3.724 hektare. Rata-rata tanaman yang terancam kekeringan tersebut berumur sekitar 40 hari sampai 90 hari setelah tanam (HST)."
"Diperkirakan produksi gabah tahun ini akan turun karena banyak yang puso," lanjut Heti. Kondisi di wilayah kabupaten Tasikmalaya sendiri area persawahananya sebagian besar merupakan sawah tadah hujan, kemarau akan mengancam hasil produksi gabah tahun ini, Menurut Heti, tanaman yang puso sudah tidak dapat diselamatkan lagi.
Dalam menghadapi kemarau, Heti mengungkapkan "Yang dibutuhkan para petani adalah pompa air. Pompa air masih ada di Dinas Pertanian, tapi jika tidak ada sumber air, pompa air dibagikan pun akan percuma."
No comments: