Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Saat ini peternak sapi dan ayam mengaku harus mengeluarkan biaya produksi lebih mahal. Sebab pakan sapi saat ini menggunakan singkong dan dedak.

Menjelang Idul Adha Harga Sapi Naik

Dikabarkan bahwa musim kemarau ini membuat lahan mengering dan tidak ada rumput yang tumbuh untuk pakan sapi. Akibatnya para peternak harus membeli singkong dan dedak untuk pakan sapi-sapi mereka.

“Biaya produksi naik secara otomatis harga penjualan sapi ikut naik,” kata Ade, seorang peternak sapi dan ayam di Cibalong, Kabupaten Tasikmalya, pada Senin (7/9) pagi tadi.

Selama 18 tahun, Ade telah berjualan sapi di pasar hewan musiman di Cisumur Kota Tasikmalaya setiap kali menjelang hari raya Idul Adha.

Namun, ia mengungkapkan, tahun ini penjualannya sangat menurun drastis. Tahun sebelumnya ia bisa menjual sekitar 120 ekor sapi. Tapi tahun ini hanya 70 ekor sapi.

Menurut Ade, berkurangnya pembeli sapi kurban di tahun ini disebabkan harga sapi yang mahal dan perekonomian masyarakat sedang kurang stabil.

Harga sapi kurban yang ia jual jatuh pada kisaran Rp 12,5 juta per ekor sampai Rp 30 juta perekor.

“Dibanding tahun sebelumnya, kenaikan harga jual sapi kurban tahun ini rata-rata sekitar 20 persen,” ujar Ade.

Ade menceritakan, harga sapi kurban di sejumlah daerah yang kekeringan kemungkinan akan naik. Sebab ia kerap menjumpai peternak sapi dari Garut, Ciamis dan sekitarnya mencari rumput untuk pakan ternaknya ke wilayah Tasikmalaya.

About Unknown

Media informasi dan Promosi Kota Tasikmalaya | City Direktori in Tasikmalaya | Info Update Persib Bandung | Lowongan Kerja Tasikmalaya | Info Wisata - Kuliner Tasikmalaya | Promosikan Usaha dan Jasa Anda bersama kami, Media Online adsTasik
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment


Top